Kamis, 15 Maret 2012

Ketahui AIDS dari Rongga Mulut













AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang ditandai dengan rusaknya system kekebalan tubuh sehingga mudah diserang berbagai macam infeksi. AIDS disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV). Sampai saat ini belum dapat diketahui dengan pasti dari mana mulai berjangkitnya penyakit AIDS. Penyakit AIDS tidak ditularkan melalui kontak biasa, namun ditularkan melalui hubungan seksual, kontak dengan darah yang tercemar HIV dan melalui jarum suntik atau alat kedokteran lainnya yang tercemar HIV. Sebaliknya AIDS tidak dapat ditularkan melalui gigitan serangga, minuman, atau kontak biasa dalam keluarga, sekolah, kolam renanng, WC umum atau tempat kerja dengan penderita AIDS. Gejala Klinis AIDS mempunyai spectrum yang luas pada gambaran klinis. Pada awal permulaan terdapat gejala-gejala seperti terkena flu. Penderita merasa lelah yang berkepanjangan dan tanpa sebab, kelenjar-kelenjar getah bening dileher, ketiak, pangkal paha membengkak selama berbulan bulan, nafsu makan menurun/hilang, demam yang terus menerus mencapai 39 derajat Celcius atau berkeringat pada malam hari, diarrhea, berat badan turun tanpa sebab, luka-luka hitam pada kulit atau selaput lendir yang tidak bias ssembuh, batuk-batuk yang berkepanjangan dan dalam kerongkongan, mudah memar atau pendarahan tanpa sebab. Gejala-gejala awal ini sering disebut AIDS Related Complex (ARC). Bila keadaan penyakit ini meningkat, penyakit ganas lain berkembang seperti: radang paru (penumocytis carinii), kandiasis oesophagus, cytomegalovirus atau herpes, sarcoma kaposi, tumor ganas pembuluh darah.
Manifestasi AIDS dirongga mulut
Sekitar 95% penderita AIDS mengalami manifestasi pada daerah kepala dan leher sebagaimana juga menurut Shiod dan Pinborg (1987). Manifestasi di mulut seringkali merupakan tanda awal infesi HIV.
  • Infeksi karena jamur (Oral Candidiasis). Sejauh ini merupakan tanda di dalam mulut yang paling sering dijumpai baik pada penderita AIDS maupun AIDS related complex (ARC) dan merupakan tanda dari manifestasi klinis pada penderita kelompok resiko tinggi pada lebih 59% kasus. Kandidiasis mulut pada penderita AIDS dapat terlihat berupa oral thrush, acute atrophic candidiasis, chronic hyperplastic candidiasis, dan stomatis angularis (Perleche).
  • Infeksi karena virus. Virus golongan herpes paling sering dijumpai pada penderita AIDS dan ARC. Infeksi virus pada penderita dapat terlihat berupa stomatis herpetiformis, herpes zoster, hairy leukoplakia, cytomegalovirus.
  • Infeksi karena bakteri. Dapat berupa : (a) HIV necrotizing gingivitis, dijumpai pada penderita AIDS maupun ARC. Lesi ini dapat tersembunyi atau mendadak disertai pendarahan waktu menggosok gigi, rasa sakit dan halitosis. Necrotizing gingivitis paling sering mengenai gingiva bagian anterior. Pada situasi ini, papila interdental dan tepi gingiva akan tampak berwarna merah, bengkak, atau kuning keabu-abuan karena nekrosis, bahkan sering terjadi necrotizing ulcrerative gingivitis yang parah dan penyakit periodontal yang progresif sekalipun kebersihan mulut terjaga dengan baik dan walaupun telah diberikan antibiotika. (b) HIV periodontitis, yaitu penyakit periodontal yang berlangsung secara progresif dan mungkin merupakan indikator awal yang dapat ditemukan pada infeksi HIV. Dokter gigi seyogyanya mendiagnosa secara dini proses kerusakan tulang alveolar tersebut dengan tetap mempertimbangkan kemungkinan adanya infeksi HIV. Hal ini disebabkan terutama oleh adanya fakta bahwa sejumlah penderita AIDS mengalami kerusakan tulang alveolar yang cepat.
  • Neoplasma. Sarkoma Kaposi yang berhubungan dengan AIDS tampak sebagai penyakit yang lebih ganas dan biasanya telah menyebar pada saat dilakukan diagnosa awal. Kira-kira 40% penderita AIDS dengan sarcoma kaposi akan meninggal dalam waktu kurang lebih satu tahun dan biasanya disertai dengan infeksi oportunistik yang lain (misalnya pneumocystic carinii, jamur, virus, bakteri). Manifestasi mulut sarcoma kaposi biasanya merupakan tanda awal AIDS dan umumnya (50%) ditemukan dalam mulut pria homoseksual. Selain mulut, sarcoma ini juga dapat ditemukan dikulit kepala dan leher. Sarkoma kaposi pada mulut biasanya terlihat mula –mula sebagai macula, nodul dan plak yang datar atau menonjol, biasanya berbentuk lingkaran dan berwarna merah atau keunguan. Terletak pada palatum dan besarnya dari hanya beberapa millimeter sampai centimeter. Bentuknya tidak teratur, dapat tunggal atau multiple dan biasanya asimptomatik, sehingga baru disadari oleh pasien bila lesi sudah menjadi agak besar.
  • Kelainan lain didalam mulut. Kelainan-kelainan ini tidak diketahui sebabnya, dapat timbul berupa : (a)  Stomatis aphtosa rekuren, terutama tipe mayor. (b) Ulkus nekrotik yang meluas sampai ke fausia. (c) Xerostomia.  (d) Pembesaran kelenjar parotis, terutama penderita AIDS anak-anak. (e) Idiophatic thrombocytopenia purpura. (f) Palsi wajah. (g) Addisonian mucosal hyperpigmentation. (h) Limfadenopati submandibula. (i) Hiperpigmentasi melanotik. (j) Penyembuhan luka yang lama. (k) Bayi yang lahir dengan infeksi AIDS dapat mengalami deformasi wajah
sumber : http://dent.co.id/?m=201103

Tidak ada komentar:

Posting Komentar